KECEMASAN DARI SEBUAH GENRE
Banyak tulisan yang membahas tentang pacaran. Kebanyakan
topik itulah yang banyak diminati. Mulai dari perkenalan lah, pedekate lah, sms
an lah, mention-mentionan lah, dll lah. Tapi topik yang cukup popular itu
sebagian besar ane ga ngerti, jujur itu. Jadi aslinya, pada hakikatnya tulisan-tulisan yang mengeksplore absurbnya pacaran itu ane ga
ngerti. Jadi rada-rada kurang bisa menikmati beberapa joke tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan pacaran.
Raditya Dika, penulis yang mulai ane kenal sejak kemunculan film kambing jantan, kebanyakan nge-twit atau bahkan nge-post tentang ribetnya orang berpacaran. Jujur ane ga bisa ngrasain, ane cuma bisa membayangkan kejadian real-nya dan manggut-manggut sejenak, itupun tetep aja ga paham 100%. Jadi siapa yg sebenarnya yang ga punya toleransi dalam berasmara bang? Elo bang *dengan mata berapi-api*
Kalo bang Radith punya istilah ‘fakir asmara’, ane punya
istilah TUNA ASMARA. Ini maksudnya bukan ikan tuna yang lagi jatuh cinta yah,
bukan pula ikan tuna yang ga masuk asmara dan akhirnya milih ngekos (plis tom,
itu ASRAMA). Ini istilah yang ane tujukan buat para golongan yang bahasa kasarnya jomblo
(sebenarnya ga tega mau ngetik kata itu). Golongan inilah yang berhak mendapat
santunan asmara dari kalangan dermawan dalam wujud kasih sayang.
Sebelumnya ane klarifikasi dulu, postingan ini bukan bermaksud
menghujat orang-orang dengan genre tulisan absurbnya pacaran. Tapi ini sebagai
ajang pelampiasan, rasa frustasi , kekesalan ane yang tidak sepenuhnya memahami dan
meresapi pesan-pesan tak bermoral apa yang dibawa oleh penulis tipe ini, ataupun
para comic yang suka ngulik-ngulik materi berdasar topic ini. *nangis darah*
catet tuh, sapa tau keluar di uas semester lima.
Muncul pertanyaan: Apa ga pada bisa cari materi yang ga ada
korelasinya dengan yang namanya pacaran dan kroni-kroninya? (ane tersinggung
tau)
Lumayan seneng karena bang Radith ga sepenuhnya concern
pada tema pacaran, kadang dia juga ngulas ke-absurb-an dia dalam situasi sehari-hari.
Nah kalo model seperti ini ane suka, karena selain bisa memahami, meresapi, dan
manggut-manggut, ane jg pernah merasakan sendiri. Ini menimbulkan kepuasan tersendiri,
bisa menikmati jokes model ini. Contoh: saat dia ngebahas tentang
anehnya iklan di Indonesia semisal iklan shampoo dan tori-tori cheese cracker, dan anehnya film-film
Indosiar yang pake dubbing dan penuh sesak dengan makhluk jelmaan ora
nggennah seperti: elang, burung, badak, sampai, badak Pegasus (bentar,
emang ada yah badak Pegasus?)
Bagian seperti ini yang ane suka. Bagian yang bener-bener daily
banget lah. Pada bagian inilah yang ane coba try at home eh bukan, malah try
at wherever. Bagaimana ane nulis keanehan-keanehan yang terjadi disekitar
ane yang daily activity. Sesuatu yang semua- tidak hanya sebagian besar- orang pernah
mengalaminya. Dan juga bagaimana orang melihat sesuatu dari kacamata yang
berbeda. Yang ane maksud disini bukan kacamata kuda yang ente-ente pahami. Dan bukan
hanya dari perspektif kuda aja, tapi dari perspektif lumping juga. Jadi jika mereka
digabungin jadi kuda lumping dah. (plis deh toom)
Lha bagaimana caranya? Ane juga lg belajar sob. Pada alam,
pada para dosen, dan pada kalian, para kanca-kanca ane. caranya juga beragam, mulai dari bertapa, yoga, sampe
semedi di goa yang tak terjamah manusia, berharap dapat ilham supaya bisa
menguasai bidang ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini ane ingin
mengucapkan ‘Mohon bimbingannya yah kawan2’
KECEMASAN DARI SEBUAH GENRE
Reviewed by TomiAzami
on
21:59
Rating:
No comments:
mau main balik gimana wong alamatmu gak ada