Yang Bikin Kesel kalau Pas di Kasir

Sebagai anak kos, hidup gue gak bisa lepas dari kasir. Setiap hari gue ketemu kasir. Bahkan tidurpun di atas kasir. Oh oke itu mah kasur. 

Minimal tiap bulan gue mesti beli logistik buat menyambung hidup gue sebagai anak kos. Jadi minimal tiap bulan gue masuk minimarket. Kadang di indoapril, kadang di alfaapril, kadang di pujasera. Err, bohong ding, gue sebenarnya sering masuk minimarket, gak beli macem-macem, Cuma pengin ngadem aja dari panasnya ibukota, ibukota Provinsi Jawa Tengah. Sama kaya ATM, Cuma nunut ngadem doang. Bedanya kalau di minimarket, dapet bonus greeting dari mbak kasir.

Ngomongin mbak kasir, gue suka merhatiin mbak kasir kalau pas ikutan ngadem. Curi-curi pandang gitu. Ya gak mama dong, mumpung gak ditangkep meskipun ada CCTV nemplok di pojokan. Gue perhatikan senyumnya pas nyapa pembeli, gesit tangannya mengambil barang dari tas untuk ditodongkan ke alat biar bunyi ‘tiiiit’, ramahnya dia ketika nerima uang dan nyerahin barang belanjaan.

Tapi dibalik itu, gue suka kesal kalau berhadapan langsung sama mbak kasir. Gak semua sih, ada beberapa tipe kasir yang ngeselin. Siapa aja mereka? Nih…

Ngasih Kembalian Pakai Permen

Gue kesel kalau ada kasir yang ngasih kembalian pakai permen buat ganti uang recehan. Kalau dulu pas gue SD, jaman power ranger cuma ada satu madzhab, gue paling suka kalau ibu pulang belanja, kembaliannya permen. Buat sangu main. Lagian dulu kan,  misal, kembali 50 perak tapi uang logam 50 perak udah langka solusinya diganti permen. Lah sekarang, kembalian kurang 200 perak pakai permen, padahal wujud uang 200 kan ada. Yang lebih kesel, permennya generik. Gak terkenal. Gak ada iklannya di TV, udah gitu rasanya kaya upil ber-MSG.

baru minggu lalu, kembalian Rp. 1200

Kalau mbak kasir ngasih kembalian pakai permen, artinya permen sebagai pengganti uang kecil. Itu berarti kita boleh dong bayar pakai permen? Wah gue jadi pengin gitu, bayar pakai permen. Misal gue belanja indomi, sabun, sama tisu. Habis 15.200. gue bayar 15 rb sama permen 2 biji. Kalau mereka gak terima, berarti boleh dong kita nolak kalau dikasih kembalian permen?

Kembalian disumbangin

“kembaliannya 300 mau disumbangin, Mas?” itu adalah kalimat mematikan dari mbak-mbak kasir. Mau nolak gak enak, mau iya tapi gak ikhlas. Mukanya mbaknya itu lho seolah ngomong, “yah mas cuma 300 perak juga, minta kembalian.” Kalian pernah gak sih coba tanya tuh sumbangan buat siapa, lewat apa, mekanismenya gimana? 

Soalnya gue bingung. Itu kan mini market, nyatet apapun pasti rinci dong, termasuk keuangan. Wajib itumah. Apakah sumbangan dari pembeli juga ikut ditulis? Mas yang tinggi, pakai kemeja dan celana bahan, bahan kimia, nyumbang 300. Mas yang jomblo pake kaus JKT48 nyumbang 200. Gue gak tau apa indoapril dan alfaapril punya yayasan khusus penyumbang sisa kembalian atau enggak.

Terlepas dari itu, dengarkan ini wahai pengelola mini market nun jauh disana. Apakah kalian tidak tahu betapa pentingnya uang receh bagi kami, anak kos, apalagi diakhir bulan? Receh diakhir bulan, itu bagai oase di panggung. sambil nyanyi Don't Believe the Truth.

Ditawarin Pulsa

Diakhir sesi perhitungan dan proses memasukkan barang belanjaan ke dalam kantong plastik atau ketika lo nyodorin uang buat mau bayar, pasti lo akan ditawarin “mau sekalian pulsanya mas?” iya gue tahu, itu SOP kasir. Tapikan ngeselin, jomblo kayak gue butuh pulsa buat apa? Panggilan keluar cuma ke nomor orang tua. Inbox isinya cuma… masak-masak dan dance icon goyang dumang. Lagian, jomblo tuh cuma butuh modem dan kuota.

Ada Membernya, Mas?

Saran aja buat petugas kasir. Jangan cuma konsen liatin barang belanjaan. Coba liat juga siapa yang beli dan dia sendirian atau enggak. Gue suka sebel kalau ditanya mbak-mbak kasir, “membernya ada mas?” gue jawab, “ada mbak, disini.” *Nunjuk hati* gue lanjutin, “Saya hanya fans far mbak, bisanya dukung member dari jauh lewat layar kaca dan mention ngucapin semangat dan jaga kesehatan.” Eh mbaknya jawab, “kalau begitu butuh pulsa dong, mau sekalian pulsanya mas?”

Itu dia kejadian-kejadian yang ngeselin kalau pas di kasir. Beberapa point diatas emang terlihat berdasarkan subjektivitas gue aja dan cuma gue yang liat dan alamin. Silahkan kalau kalian mau protes atau menghujat. 

Tapi kawan, apakah kalian tega mau menghujat gue yang jomblo dan jomblo-jomblo di luar sana? Gue mewakili mereka. Mereka yang masuk mini market biar ada yang ngucapin ‘selamat pagi’ dari mbak kasir yang terkadang cakep. Mereka yang ditawarin pulsa, padahal yang mereka butuh cuma nomor hape buat dihubungi tiap malam, kalau mbaknya cakep, boleh deh. Mereka yang tak tau harus ke siapa memberi perhatian akhirnya ngasih perhatian ke member JKT48.

Kawan, penderitaan jomblo sudah pedih. Jangan kau hujat lagi dengan hujatan betapa tidak bermutunya postingan ini. Buat kalian yang kebenaran tidak jomblo, kelak kalian akan mengalami hal ini. Buat kalian yang jomblo, tos dulu dong. Hidup emang gitu, membully atau dibully. Ihik… ihik….

Artikel ini di posting juga lho di Nyunyu.com. Hajar aja langsung meluncur!