DIINGATKAN
Aku
lupa kalau punya blog. Mendadak inget ketika dapat email untuk perpanjangan domain.
Udah kaya bapak ditagih SPP anaknya, “pak, minta uang buat bayar SPP.” Domain
pun minta uang. Dan ketika ditagih itulah aku jadi kaya “oh iya ya aku punya
blog.” Wah gak jadi kaya bapak-bapak ding, masa ketika anaknya nagih SPP
bapaknya bilang “oh iya ya aku punya anak yang masih sekolah.”
Flashback
ke beberapa tahun sebelumnya, akutuh niat beli domain selain agar terlihat
keren, juga memotivasi untuk terus menulis. Konsistensi. Seminggu sekali ngepost
lah tiap sabtu. Iya ini planning dan target dari awal punya blog. Gak pernah
nambah target tapi nyatanya malah menurun. Dari yang jadi sebulan sekali, dua
bulan, satu semester, dan yang parah setahun sekali. Mana udah dua tahun gitu terus
lagi.
Ada
banyak “gangguan” menyerang. Capek, males, pekerjaan, ide yang stuck,
pertimbangan “pantes gak di post”, skrol medsos, stok film yang belum ditonton,
buku yang masih berplastik, urusan rumah, memilih main game. Wah ini kalau aku
terusin alasan alias pembenaran jarangnya ngepost bisa sampai beberapa paragraph
ini.
Kayaknya
aku pernah nulis kalau alasan jarang nulis dan kemalasan kemalasan itu. Jadi kalau
tulisan ini diterusin jadi tidak ada yang baru. Wong alasannya juga masih sama
hehe
Meski
hibernasi dari dunia perblogan alias jarang ngepost, aku harus memberitahu
kepada khalayak beberapa hal kalau:
Aku masih hidup. Masih menghirup oksigen dan beberapa kali menghirup bau twit war. Dan di umur seperempat abad lebih, aku baru sadar kalua oksigen tuh ada banyak variasinya. Menurutku variasi oksigen yang paling enak saat kuhirup itu ketika oksigen kolabs sama sambal digoreng. Aromanya mantap. Sate juga ding. Iya ini pengetahuan ini tidak berguna dan memicu hujatan dari anak sains.
Aku
masih mengeluarkan H2S, NH3, CO2 dan beberapa lainnya. Nah gak jadi dihujat anak sains
karena pakai nama kimia. Btw, aku lagi sering ketika mengeluarkan H2S terhalang
celana dan ketika CO2 terhalang masker. Semoga kondisi ini segera pulih.
Aku
masih manusia. Aku makan masih dengan tangan kanan. Menaruh gelas di sisi kanan
pas makan pakai sendok. Dan menaruh gelas di sisi kiri pas makan pakai tanganku
sendiri. Bukan tangan kanan Pak Soeharto. Masih diawali allahumma bariklana dan
diakhiri dengan alhamdulillahilladzi atamana.
Aku
masih mandi pakai sabun lifeboy batang dan sikat gigi pakai pespoden. Urutannya
masih sama, gosok gigi, ambil gayung guyur seluruh badan, perut disabuni dulu,
lalu tangan, kaki, punggung, leher, dan perut lagi. Bisa jadi bagian terkilau
dari tubuhku adalah perut. Ia menjadi pertama yang kena sabut dan bagian
terakhir kena sabun, sebelum sabun aku taruh lagi.
Aku
masih menggunakan gayung untuk membilas. Ahh ada yang berbeda. Aku tidak lagi
menaruh gayung berisi full air di kepala lalu membiarkannya. Air akan
pelan-pelan mengalir. Sensasi dingin itu tak lagi kurasakan. Berhubung ini inget,
nanti aku coba lagi deh.
Aku
masih sering menaruh handuk di kasur dan kadang lupa menaruh kembali. Aku masih
pakai reksona tapi ganti merek ding jadi nivea. Masih sisiran dengan arah dari
kanan ke kiri. masih pakai cutton bud kalau kupingnya gatel. Kata orang-orang
sih bahaya, ya tapi kalau gatal tidak digaruk itu lebih bahaya menurutku. Kau bisa
menderita. Coba tanyakan kepada orang yang pernah kena ulat.
ya,
Hidupku sehat. Pernah sakit juga. Tidak seperti alien yang gak pernah diare, gak
makan pakai sendok, gak menaruh gelas di sisi kanan saat pakai sendok dan di sisi
kiri saat pakai tangan. Gak juga mandi pakai sabun lifeboy batang. Jadi alien
gak asik rupanya, gak bisa melakukan hal itu. Alien gak bisa merasakan sensasi
air dingin yang keluar perlahan karena pakai peci berbahan plastic gayung. Udah
gak usah kau debat, kita sama-sama gak bisa membuktikan apakah alien makan soto
atau gak.
Diingetin
email perpanjangan domain jadi mengingatkan kalau aku masih manusia yang masih
menikmati fasilitas gratis dari Tuhan. Aku diingatkan untuk terus bersyukur
jadi manusia dan gak jadi alien yang gak bisa ngupil.
*
Ada
banyak hal terjadi dalam hidupku yang membuat blog pun tak lagi jadi prioritas.
Meskipun nulis masih jadi terapi terbaik buatku, tapi seringnya berhenti di
notes. Masih ada banyak hal yang berkecamuk di kepala. Tapi itu beberapa cukup
hanya buat dokumentasi bukan publikasi.
Itu
Satu
Yang
kedua, karena alhamdulillah sekarang udah dapat kerja tetap. Rutinitas kerja
sangat mempengaruhi. Ritme kerja. Rutinitas berangkat pulang. Sampe rumah kaya
mau buka laptop kok ya kasurnya posesif. Niat konsisten terkalahkan oleh males.
Aku
ngerasa raut wajah pas pulang dan berangkat tuh kaya squidward. Dulu Squidward kuanggap
sebagai villain. Protagonist lah. eh sekarang malah Squidward itu kaya tokoh
utama. Serial Spongebob Squarepants bagiku bukan lagi menceritakan keseharian
Spongebob, tapi menceritakan realita kehidupan orang berusia kerja dalam wujud
Squidward. Tapi emang sih usia segini tuh semakin related dengan squidward. Dialog-dialog
squidward yang beberapa tahun yang lalu kaya “apa sih” sekarang malah jadi kata
mutiara.
Tapi
aku belum paripurna dalam mencontoh Squidward. Di tengah rutinitas kerja
membosankannya, entah ketika sepulang kerja atau ketika hari libur, Squidward
masih bisa bermain clarinet dan melukis. Dia masih bisa melakukan dan menikmati
hobinya. Bahkan dia ada waktu buat bikin karya instrumental yang dilombakan tingkat
Bikini Buttom. Ya meski kita tau endingnya seperti apa
Sedangkan
aku, habis rutinitas malah tidur.
Sampai
kemudian datanglah email minta perpanjangan domain. Lalu aku buka word dan
menuliskan tulisan ini. Pas kulirik, wah dah dapat 900an kata. Meskipun ya memang,
tidak ada inti atau pesan moral yang bisa dipetik dari post ini. Hahaha. Pokoknya
apa yang terlintas di kepala tertulis saja di sini. Tanpa memerdulikan pesan
moral, hiburan, atau sajak. Hanya membiarkan jemari ini kembali menari di atas
keyboard.
Ngapain
coba bikin post isinya ngasih tau aku masih makan, masih tidur, masih mandi dan
seterusnya. Hadehh.
Sialnya, aku mengetik ini sembari tersenyum.
No comments:
mau main balik gimana wong alamatmu gak ada